Wabah COVID-19, Bagaimana Nasib Peternak di Indonesia?
- Claudyne Li
- Apr 26, 2020
- 2 min read
Updated: Apr 30, 2020
artikel oleh Claudyne Li
Pandemi COVID-19 sebagai wabah global telah menyebabkan banyak perubahan pada berbagai perekonomian negara termasuk bidang peternakan. Agrokompleks termasuk peternakan dan pertanian berperan besar dalam menyumbang pasokan pangan mendukung ketahanan pangan nasional. Maraknya wabah COVID-19 telah memaksa masyarakat untuk melakukan physical distancing. Lalu, apa dampaknya bagi dunia peternakan?

Bidang peternakan melibatkan produsen, konsumen, pemrosesan, transportasi dan pemasaran produk. Saat ini, penutupan berbagai akses dan karantina membatasi perdagangan dan perekonomian masyarakat sehingga menyebabkan risiko krisis pangan. Peternakan yang seyogyanya menjadi sektor pertanian untuk memenuhi permintaan masyarakat telah "membeku" dan tidak bisa memasok hasil produksi mereka. Akibatnya, stok ternak menumpuk. Ditambah harga ternak seperti harga ayam di pasaran melonjak dan harga di tingkat petani turun. Peternakan sendiri bukan saja sebuah persoalan mikro belaka namun juga nuansanya berdampak makro karena memengaruhi pemenuhan gizi dan kesehatan masyarakat.
Peternak Broiler
Kasus-kasus anjloknya harga produk hasil ternak telah banyak dirasakan oleh para peternak di Indonesia terlebih pada peternakan broiler.
Misalnya saja kasus di Tulungagung, peternak bahkan menjajakan ayamnya dengan harga murah. Penyebabnya adalah harga pakan yang mahal, namun permintaan pasar turun. Alih-alih menyimpan banyak ayam, peternak lebih memilih untuk mengobral harga. Jika dibiarkan berlanjut, maka kerugian akan terus bertambah dan menyebabkan peternak gulung tikar. Pemerintah dan para peternak harus bersama-sama mencari solusi agar dunia peternakan di Indonesia tetap stabil.
Peran Pemerintah
Dalam hal ini, peran pemerintah menjadi "obat" bagi para peternak kecil.
Pemerintah sendiri telah menawarkan pilihan kepada peternak dengan menjadikan Badan Usaha Milik Negara untuk mengambil alih produk mereka (offtaker). Cara ini dapat meringankan kerugian peternak di mana BUMN akan menyerap dan menampung produk peternakan. Bantuan pemerintah lainnya juga sudah diberikan, contohnya pada pemerintah kabupaten Pangandaran yang memfasilitasi pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa bunga bagi para peternak ayam yang dapat membantu mereka untuk terus produktif. Oleh karena itu, diharapkan upaya ini dapat meringankan para peternak dan memajukan kembali perekonomian negara terutama dalam bidang peternakan. (CL)
Amin bu.. Sedih memang tapi ya memang sudah jalannya begini bu..
memprihatinkan memang bu. semoga wabah ini segera berakhir