top of page

Film 'The Farewell', Berbohong Demi Kebaikan

  • Writer: Claudyne Li
    Claudyne Li
  • May 8, 2020
  • 3 min read

review film oleh Claudyne Li

Kalimat "based on an actual lie" menjadi kalimat pembuka yang nyentrik dari film The Farewell. Alur cerita yang sederhana namun menyuguhkan sisi perseptif dipadukan dengan genre komedi ini disutradarai dan ditulis sendiri oleh Lulu Wang. Seorang rapper Chinese-Amerika, Awkwafina berperan sebagai karakter utama Billi dalam film ini. Ia juga telah bersinar sebelumnya dalam film Ocean's 8 dan Crazy Rich Asians walau hanya sebatas supporting-role.


The Farewell menggabungkan unsur budaya dari dua negara, Timur dan Barat yang secara keseluruhan dikemas apik menjadi gagasan dengan penggambaran yang jelas di tengah-tengah suatu masalah kehidupan. Masalah bermula ketika peran Billi, yaitu warga Amerika berdarah China sedang berjalan di jalanan New York sambil asyik mengirim pesan kepada Nai nai-nya (Zhao Shuzhen). Hal ini merupakan rutinitas Billi selama di New York untuk melepas rindu terhadap Nai nai. Sang Nai nai yang saat itu berkirim pesan pada Billi, rupanya sedang berada di rumah sakit. Di sinilah awal mula terungkap penyakit yang diderita Nai nai dan hanya diketahui oleh saudara perempuannya. Pada akhirnya, berita sakitnya Nai nai ini sampai ke telinga ayah Billi (Tzi Ma). Gaya hidup liberal dengan budaya China sangat bertolak belakang, membuat Billi dilanda kebimbangan ketika dirinya mengetahui bahwa sang Nai nai telah didiagnosis menderita kanker stadium akhir. Orang tua Billi dan keluarganya memilih untuk merahasiakan penyakit tersebut dari Nai nai. Tepatnya, ini adalah berbohong demi kebaikan. Billi menganggap bahwa kebohongan tentang kesehatan adalah kebiasaan dari orang China. “Chinese people have a saying: when people get cancer, they die. But it’s not the cancer that kills them, it’s the fear. ujar ibunya.


Namun, ia menentang untuk terus merahasiakan dan mendesak agar Nai nai-nya segera tahu tentang penyakit yang dideritanya itu. Padahal sejak awal cerita, Billi juga merupakan seorang pembohong karena merahasiakan kehidupannya dengan mengada-ngada bahwa ia telah menjadi penulis hebat di New York -sebuah kontradiksi yang apik. Lama-kelamaan kebohongan ini semakin menjadi-jadi. Bahkan untuk menipu Nai nai, keluarganya rela berbohong dengan mengadakan acara pernikahan sepupu Billi yang baru berpacaran selama tiga tahun. Hal ini mereka lakukan agar mereka dapat berkumpul untuk terakhir kalinya bersama Nai nai sekaligus mengalihkan perhatiannya.


Terlepas dari penyakitnya dan usianya yang lanjut, Nai nai benar-benar bugar dan tidak memungkinkan apa pun untuk melewatinya. Dia bisa berterus terang frontal, tetapi pengamatan dan nasehatnya selalu penuh dengan perasaan dan cinta. Tidak ada yang lebih daripada kasih sayang yang selalu ia beri kepada Billi, dilihat dari hangatnya suasana antara Zhao dan Awkwafina. Kalau kamu punya seorang nenek seperti ini dalam kehidupanmu, pasti kamu juga turut merasakan kebahagiaan itu; tapi kalau tidak, kamu pasti menginginkan suasana itu.


Uniknya, The Farewell telah sukses menggabungkan kedua unsur budaya tanpa penilaian mengenai pendekatan siapa yang terbaik, membuatnya kontras dan seimbang. Pandangan umum yang berkembang di budaya barat lebih terbuka dan lugas dalam menyampaikan pendapat, emosi, ataupun kebenaran. Sementara orang timur, lebih tertutup dan menahan diri. Cara penulis menyulap humor dari situasi yang tampaknya menyedihkan ini membingungkan lagi -dan lagi, apakah jalan ceritanya berakhir sedih atau bahagia. Kamu akan merasa seolah-olah telah tenggelam di kota, keluarga, dan kehidupan mereka. Kamu bahkan mungkin sering berubah pikiran selama film berlangsung tentang bagaimana cara menangani dilema semacam itu sendiri. Empati terhadap kedua sisi menjadikan daya tarik tersendiri dari film yang diproduksi tahun 2019 ini.


Mungkin kamu (bisa) menyediakan tisu sebelum menonton, karena di samping Zhau mendalami peran yang ceria, ia juga akan merobek hati penonton pada akhir film. Namun, saya terutama sangat tertarik dengan adegan heartwarming antara Billi dan Nai nai. Pada akhirnya, kamu akan menemukan keseimbangan yin dan yang, komedi, kesedihan, kepahitan, ditutup dengan satu akhir paling sempurna yang pernah kamu lihat. Secara keseluruhan, film ini nyaris sempurna, dan merupakan salah satu film terbaik di tahun 2019. So, ready to blow your mind by its twist? (CL)


3件のコメント


Claudyne Li
Claudyne Li
2020年5月14日

Terima kasih for reading and comment on my post (whoever it is) 😊💖

いいね!
hahahahhh3x
hahahahhh3x
2021年5月01日
返信先

Love you

いいね!

hahahahhh3x
hahahahhh3x
2020年5月14日

"Kamu akan merasa seolah-olah telah tenggelam di kota, keluarga, dan kehidupan mereka." bener sih ini, mungkin karena aku orang asia juga jadi kaya relate dengan kehidupan nyata. jadi sedih. makasih reviewnya.

いいね!

ABOUT

Claudyne Li's educational blog, Cloudy Story!

Once you learn to read, you can see things more clearly through knowledges and will be forever free ♡

SOCIALS 

  • Instagram
  • Twitter
  • LinkedIn

SUBSCRIBE 

Thanks for submitting!

WEATHER

© 2020 by Cloudy Story. All rights reserved.

bottom of page